Beberapa hari terakhir beredar secara meluas di media sosial foto KTP ganda, yakni tiga buah KTP dengan foto satu orang yang sama. Namun nama yang tercantum dalam ketiga KTP tersebut berbeda. KTP ganda ini disebut-sebut sebagai upaya memenangkan salah satu pasangan calon tertentu di Pilgub DKI Jakarta, yakni pasangan Ahok-Djarot.
Pada KTP pertama, tertulis Nomor Induk Kependudukan (NIK) 3172052006640001, pada saat dicek melalui website KPU, tercantum nama pemilik Mada, berjenis kelamin laki-laki, lahir di Jakarta, 20 Juni 1964.
BACA JUGA:
Adapun di KTP kedua, masih dengan foto yang sama, pria tersebut memiliki NIK dengan nomor 3173021502650003, dengan nama Saidi. Di dalam KTPnya, pria tersebut diketahui terlahir di Jakarta, 15 Februari 1965, dan beralamat di Jalan Tawakal Ujung Nomor 7, RT 004/008.
Dalam website KPU, pria tersebut beralamat di Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dan terdaftar di TPS 38.
Di KTP ketiga, pria tersebut terdaftar dengan NIK 3172051205610006, dengan nama Sukarno. Dalam KTPnya, tempat kelahiran tersebut terdaftar di Tegal, 12 Mei 1961, dan beralamat di Pademangan III GG. 15 No 206, RT 006/007.
Saat dicek melalui website KPU. pria tersebut beralamat di Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Timur, dan terdaftar sebagai calon pemilih di TPS 52.
Namun ternyata, KTP tersebut palsu. KTP ganda tersebut dibikin dan disebarluaskan oleh lawan-lawan Ahok yang sudah frustasi bisa memenangkan Pilgub DKI tahun ini.
“Ketiga foto tadi palsu karena menggunakan data milik orang lain,” kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil), Zudan Arif Fakrulloh Sabtu (4/2/2107).
Menurut Zudan, pengecekan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat dideteksi dengan mudah oleh Dirjen Dukcapil melalui situs SIAK Konsolidasi, yakni dengan cara meng-input NIK tersebut. “Dalam 2 detik terjawab semua,” ucap Zudan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menambahkan, data yang beredar tentang ketiga KTP tersebut sebenarnya sudah benar. Karena apabila dilakukan pengecekan melalui SIAK Konsolidasi, akan terlihat foto-foto sebenarnya dari KTP yang dipalsukan.
“Jadi, datanya valid tapi foto dipalsukan. Foto (yang sama) ditempel ke data orang lain,” kata Sumarno.
Cara fitnah yang dilakukan lawan untuk menyudutkan Ahok semakin menunjukkan betapa frustasinya mereka menghadapi Ahok. Gempuran dengan isu penistaan agama bukan membuat elektabilitas Ahok terpuruk, tapi malah semakin morekot tajam. Sehingga cara-cara licik lain seperti fitnah harus mereka tegakkan.
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih,
Sumber:http://www.terasbintang.com/
Pada KTP pertama, tertulis Nomor Induk Kependudukan (NIK) 3172052006640001, pada saat dicek melalui website KPU, tercantum nama pemilik Mada, berjenis kelamin laki-laki, lahir di Jakarta, 20 Juni 1964.
BACA JUGA:
PENGECUT RIZIEK...!!! SETELAH RESMI DINYATAKAN SEBAGAI TERSANGKA,PADA TANGGAL 7 FEBRUARI RIZIEK TIDAK AKAN DATANG PADA PEMERIKSAAN KAPOLDA JAWA BARAT,KALAU BERBUAT HARUS BERTANGGUN JAWAB,TU LIHAT PAK AHOK TETAP HADIR KALAU ADA PANGGILAN..Dalam KTP tersebut, Mada beralamat di Jalan Lodan Raya Nomor 12, RT 003/002, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Saat pemilihan kepada daerah nanti, ia terdaftar di TPS 10.
Adapun di KTP kedua, masih dengan foto yang sama, pria tersebut memiliki NIK dengan nomor 3173021502650003, dengan nama Saidi. Di dalam KTPnya, pria tersebut diketahui terlahir di Jakarta, 15 Februari 1965, dan beralamat di Jalan Tawakal Ujung Nomor 7, RT 004/008.
Dalam website KPU, pria tersebut beralamat di Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dan terdaftar di TPS 38.
Di KTP ketiga, pria tersebut terdaftar dengan NIK 3172051205610006, dengan nama Sukarno. Dalam KTPnya, tempat kelahiran tersebut terdaftar di Tegal, 12 Mei 1961, dan beralamat di Pademangan III GG. 15 No 206, RT 006/007.
Saat dicek melalui website KPU. pria tersebut beralamat di Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Timur, dan terdaftar sebagai calon pemilih di TPS 52.
Namun ternyata, KTP tersebut palsu. KTP ganda tersebut dibikin dan disebarluaskan oleh lawan-lawan Ahok yang sudah frustasi bisa memenangkan Pilgub DKI tahun ini.
“Ketiga foto tadi palsu karena menggunakan data milik orang lain,” kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil), Zudan Arif Fakrulloh Sabtu (4/2/2107).
Menurut Zudan, pengecekan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat dideteksi dengan mudah oleh Dirjen Dukcapil melalui situs SIAK Konsolidasi, yakni dengan cara meng-input NIK tersebut. “Dalam 2 detik terjawab semua,” ucap Zudan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menambahkan, data yang beredar tentang ketiga KTP tersebut sebenarnya sudah benar. Karena apabila dilakukan pengecekan melalui SIAK Konsolidasi, akan terlihat foto-foto sebenarnya dari KTP yang dipalsukan.
“Jadi, datanya valid tapi foto dipalsukan. Foto (yang sama) ditempel ke data orang lain,” kata Sumarno.
Cara fitnah yang dilakukan lawan untuk menyudutkan Ahok semakin menunjukkan betapa frustasinya mereka menghadapi Ahok. Gempuran dengan isu penistaan agama bukan membuat elektabilitas Ahok terpuruk, tapi malah semakin morekot tajam. Sehingga cara-cara licik lain seperti fitnah harus mereka tegakkan.
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih,
Sumber:http://www.terasbintang.com/
0 Response to "MUSUH PAK AHOK SUDAH GALAU,FRUSTASI,KEMUDIAN PAK AHOK DIFITNAH PAKAI KTP GANDA PALSU,EHHHH KURANG JENTLE SABAR PAK AHOK TUHAN SELALU MEMBELA YANG BENAR"
Posting Komentar