Penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok sebagai pemimpin atau kepala daerah bukan cerita baru. Tengok saja saat Ahok dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo pada 2015 lalu. Gelombang aksi unjuk rasa datang silih berganti menggoyang kepemimpinannya di Jakarta. Lawan-lawan politiknya juga ikut menambah panas suasana.
Penolakan tersebut semakin kencang berhembus dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Terlebih Ahok tersandung masalah besar, dituduh melakukan penistaan agama dengan menyinggung surat Al Maidah 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu. Gelombang aksi unjuk rasa membawa Ahok ke meja hijau.
baca juga:
"Di lapangan itu banyak fitnah. Saya bersyukur diizinkan Tuhan, dari Belitung Timur sering difitnah," katanya di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).
Lalu, salah seorang pemuka agama di kampungnya mendukungnya untuk tetap maju dalam Pilkada Bangka Belitung Timur. Alasannya, mantan politisi Gerindra ini telah memenuhi empat karakter untuk menjadi seorang pemimpin.
"Ada ustaz diprotes kenapa pilih Ahok yang kafir. Ustaz itu menjelaskan kalau Ahok itu memenuhi empat karakter. Muslim akan maju kalau dipimpin sama pemimpin dengan empat karakter itu, Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fatonah," terangnya.
Dia masih ingat betul pernyataan ustaz yang mendukungnya itu. Ustaz itu menyarankan warga agar tidak menghalangi Ahok ke masjid. Sebab bila hal tersebut kerap dilakukan, maka bagaimana mungkin Ahok bisa mendapatkan hidayah.
"Doakan Ahok dapat hidayah. Ustadz-nya bilang, kalau ada acara agama, Ahok diajak bukan dimusuhi," kata Ahok menirukan sang ustaz.
Fitnah terbaru yang menerpa Ahok adalah gosip soal keretakan hubungan dengan Djarot Saiful Hidayat, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua. Keduanya dikabarkan bersitegang soal dana kampanye sampai Ahok melempar Djarot dengan gelas. Akibat perseteruan itu, Djarot disebut pingsan dan dilarikan ke RS. Saat dikonfirmasi, baik Ahok maupun Djarot hanya menjawab santai.
"Orang kita sayang sama mas Djarot. Apa lempar-lempar. Kacau itu fitnah," jawab Ahok.
Ucapan Ahok pun ditimpali oleh Djarot yang mendoakan penebar fitnah jika keduanya bertengkar. "Jadi begini saja, supaya yang memfitnah itu macem-macem itu doakan saja yang sabar," timpal Djarot.
Hal itu ditimpali kembali oleh Ahok. "Ampunilah mereka. Mereka tidak tahu," ucapnya.
Meski demikian, Djarot tak menampik jika dirinya sempat mendatangi RS Mayapada. Namun, untuk periksa gigi. "Saya ke (RS) Mayapada itu ke klinik giginya. Ke klinik gigi. Jadi dokter saya di (RS) Mayapada," jelasnya.
Ahok menyebut penyebar fitnah telah kehabisan bahan gosip. "Itu kekurangan bahan gosip itu. Lempar tisu kalo ilmu kungfunya tinggi, kena giginya. Jadi bayangin tuh tisu dilempar kena giginya hahahaha. Padahal saya beberapa hari enggak ketemu loh," tutupnya.
Belakangan Ahok juga curhat, ada salah seorang temannya yang menyarankannya masuk dan memeluk agama Islam. Mengingat saat ini Ahok tengah dirundung permasalahan terkait dugaan penistaan agama. Namun Ahok tidak berani mengadaikan kepercayaan demi jabatan sebagai kepala daerah.
"Pura-pura mualaf demi jadi gubernur, ngeri saya. Mending apa adanya. Kan kekuasaan Tuhan yang ngasih," ujar Ahok.
Dia hanya berharap warga mengundangnya dalam acara agama apapun. Siapa tahu dia mendapatkan hidayah. Sebab hidayah datangnya dari Tuhan. Padahal kebanyakan dirinya tidak boleh masuk karena dianggap kafir.
"Kita perlu doakan supaya Ahok dapat hidayah. Makanya kalau ada acara-acara (keagamaan) Ahok diundang. Jangan dimusuhin," tutup Ahok.
Sumber:www.merdeka.com/
Demikian dan terima kasih.
Penolakan tersebut semakin kencang berhembus dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Terlebih Ahok tersandung masalah besar, dituduh melakukan penistaan agama dengan menyinggung surat Al Maidah 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu. Gelombang aksi unjuk rasa membawa Ahok ke meja hijau.
Kata Roy Marten, Jakarta Kalau Dipimpin Selain Ahok, Akan Jadi Sepeti Desa Dan Terbelakang Lagi,Semoga pak ahong menang amiiinnn!!!!
Kapolri Minta Rizieq Syihab Tiru Dan Contoh Ahok, Kalau Dipanggil Polisi Nggak Usah Takut Dan Kerahkan Masa,cemen...!!!!Menjelang hari pencoblosan Pilgub DKI, Ahok curhat mengenai beragam serangan yang datang menghampiri, hingga harapannya mendapat hidayat untuk bisa melewati semua cobaan. Dia menceritakan, saat maju sebagai calon Bupati Belitung Timur, dia sudah banyak diterpa isu miring.
"Di lapangan itu banyak fitnah. Saya bersyukur diizinkan Tuhan, dari Belitung Timur sering difitnah," katanya di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).
Lalu, salah seorang pemuka agama di kampungnya mendukungnya untuk tetap maju dalam Pilkada Bangka Belitung Timur. Alasannya, mantan politisi Gerindra ini telah memenuhi empat karakter untuk menjadi seorang pemimpin.
"Ada ustaz diprotes kenapa pilih Ahok yang kafir. Ustaz itu menjelaskan kalau Ahok itu memenuhi empat karakter. Muslim akan maju kalau dipimpin sama pemimpin dengan empat karakter itu, Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fatonah," terangnya.
Dia masih ingat betul pernyataan ustaz yang mendukungnya itu. Ustaz itu menyarankan warga agar tidak menghalangi Ahok ke masjid. Sebab bila hal tersebut kerap dilakukan, maka bagaimana mungkin Ahok bisa mendapatkan hidayah.
"Doakan Ahok dapat hidayah. Ustadz-nya bilang, kalau ada acara agama, Ahok diajak bukan dimusuhi," kata Ahok menirukan sang ustaz.
Fitnah terbaru yang menerpa Ahok adalah gosip soal keretakan hubungan dengan Djarot Saiful Hidayat, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua. Keduanya dikabarkan bersitegang soal dana kampanye sampai Ahok melempar Djarot dengan gelas. Akibat perseteruan itu, Djarot disebut pingsan dan dilarikan ke RS. Saat dikonfirmasi, baik Ahok maupun Djarot hanya menjawab santai.
"Orang kita sayang sama mas Djarot. Apa lempar-lempar. Kacau itu fitnah," jawab Ahok.
Ucapan Ahok pun ditimpali oleh Djarot yang mendoakan penebar fitnah jika keduanya bertengkar. "Jadi begini saja, supaya yang memfitnah itu macem-macem itu doakan saja yang sabar," timpal Djarot.
Hal itu ditimpali kembali oleh Ahok. "Ampunilah mereka. Mereka tidak tahu," ucapnya.
Meski demikian, Djarot tak menampik jika dirinya sempat mendatangi RS Mayapada. Namun, untuk periksa gigi. "Saya ke (RS) Mayapada itu ke klinik giginya. Ke klinik gigi. Jadi dokter saya di (RS) Mayapada," jelasnya.
Ahok menyebut penyebar fitnah telah kehabisan bahan gosip. "Itu kekurangan bahan gosip itu. Lempar tisu kalo ilmu kungfunya tinggi, kena giginya. Jadi bayangin tuh tisu dilempar kena giginya hahahaha. Padahal saya beberapa hari enggak ketemu loh," tutupnya.
Belakangan Ahok juga curhat, ada salah seorang temannya yang menyarankannya masuk dan memeluk agama Islam. Mengingat saat ini Ahok tengah dirundung permasalahan terkait dugaan penistaan agama. Namun Ahok tidak berani mengadaikan kepercayaan demi jabatan sebagai kepala daerah.
"Pura-pura mualaf demi jadi gubernur, ngeri saya. Mending apa adanya. Kan kekuasaan Tuhan yang ngasih," ujar Ahok.
Dia hanya berharap warga mengundangnya dalam acara agama apapun. Siapa tahu dia mendapatkan hidayah. Sebab hidayah datangnya dari Tuhan. Padahal kebanyakan dirinya tidak boleh masuk karena dianggap kafir.
"Kita perlu doakan supaya Ahok dapat hidayah. Makanya kalau ada acara-acara (keagamaan) Ahok diundang. Jangan dimusuhin," tutup Ahok.
Sumber:www.merdeka.com/
Demikian dan terima kasih.
0 Response to "Curhat Ahok soal fitnah, diminta jadi mualaf dan doa dapat hidayah,setujukah rekan-rekan sekalian!!!!"
Posting Komentar