Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut menyampaikan keberatan jika tunjangan guru honorer selama lima bulan ditunda hanya untuk kepentingan menggaji para Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Rencana penundaan tujangan guru honorer tersebut sebagai dampak penundaan dana alokasi umum (DAU) oleh Pemerintah Pusat.
BACA JUGA:
Ia mengatakan tunjangan atau dana insentif guru honorer di Garut sebesar Rp2,5 miliar yang terealiasi hasil perjuangan sejak 2006.
Jika Pemerintah Kabupaten Garut menggunakan tunjangan guru honorer untuk menggaji PNS, Cecep menyatakan kecewa dengan kebijakan itu.
"Sangat disesalkan, padahal guru honorer juga bekerja sesuai Undang-undang Dasar 1945," katanya.
Menurut dia kebijakan pemerintah daerah itu akan memicu ribuan guru honorer turun ke jalan untuk melakukan aksi penolakan.
Seharusnya, kata dia, bukan ditunda tetapi segera dicairkan atau ditambah besaran anggaran tunjangannya untuk mensejahterakan guru honorer.
"Bupati pernah menyampaikan akan menambah lagi anggarannya," kata Cecep.
Ia menambahkan, tercatat ada tujuh ribuan guru honorer di Garut yang menerima dana tunjangan sebesar Rp100 ribu per bulan yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali.
Pihaknya segera bernegosiasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut terkait rencana penundaan tunjangan guru honorer itu, dengan harapan tidak ada penundaan.
"Kami harap rencana pemerintah akan memangkas dana insentif tidak jadi dilakukan," katanya.
Selain menunda anggaran tunjangan guru honorer, Pemerintah Kabupaten Garut juga akan menunda pembayaran ke BPJS Kesehatan, cadangan Pilkada 2018, pembebasan lahan pembangunan jalan dan penambahan modal Bank Intan Jabar.Demikian terima kasih
Sumber:http://rimanews.com/
Rencana penundaan tujangan guru honorer tersebut sebagai dampak penundaan dana alokasi umum (DAU) oleh Pemerintah Pusat.
MENDIKBUD MUHADJIER EFFENDY: AKHIRNYA PRESIDEN JOKOWI MERESTUI UJIAN NASIONAL DIHAPUSKAN,LALU KEBIJAKAN YANG MENGGANTIKAN HAL TERSEBUT INI BUKTINYA:"Kalau benar dilakukan (tunjangan guru ditunda) tentunya akan ada reaksi dari guru honorer," kata Ketua FAGAR Garut, Cecep Kurniadi melalui telepon seluler, Selasa (25/11/2016).
Ia mengatakan tunjangan atau dana insentif guru honorer di Garut sebesar Rp2,5 miliar yang terealiasi hasil perjuangan sejak 2006.
Jika Pemerintah Kabupaten Garut menggunakan tunjangan guru honorer untuk menggaji PNS, Cecep menyatakan kecewa dengan kebijakan itu.
"Sangat disesalkan, padahal guru honorer juga bekerja sesuai Undang-undang Dasar 1945," katanya.
Menurut dia kebijakan pemerintah daerah itu akan memicu ribuan guru honorer turun ke jalan untuk melakukan aksi penolakan.
Seharusnya, kata dia, bukan ditunda tetapi segera dicairkan atau ditambah besaran anggaran tunjangannya untuk mensejahterakan guru honorer.
"Bupati pernah menyampaikan akan menambah lagi anggarannya," kata Cecep.
Ia menambahkan, tercatat ada tujuh ribuan guru honorer di Garut yang menerima dana tunjangan sebesar Rp100 ribu per bulan yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali.
Pihaknya segera bernegosiasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut terkait rencana penundaan tunjangan guru honorer itu, dengan harapan tidak ada penundaan.
"Kami harap rencana pemerintah akan memangkas dana insentif tidak jadi dilakukan," katanya.
Selain menunda anggaran tunjangan guru honorer, Pemerintah Kabupaten Garut juga akan menunda pembayaran ke BPJS Kesehatan, cadangan Pilkada 2018, pembebasan lahan pembangunan jalan dan penambahan modal Bank Intan Jabar.Demikian terima kasih
Sumber:http://rimanews.com/
0 Response to "FAGAR.....!!!! TERKUAK SEBUAH RAHASIA BESAR BAHWA TUNJANGAN HONORER SERING TELAT KADANG-KADANG TIDAK DIBAYARKAN,KARENA DIPAKAI UNTUK BAYAR GAJI PNS,KASIHAN SUNGGUH KASIHAN INI BUKTINYA"
Posting Komentar