Selamat malam...!!! salam sejahtera bagi ibu dan bapak gudang ilmu,yang ada diseluruh penjuru nusantara,dari sabang sampai Merauke,simak berbagai macam bonus untuk mengantipasi ekonomi global yang bertujuan untuk mensejahterakan guru.
Indonesia dihadapkan dengan fenomena bonus demografi, yakni penambahan signifikan jumlah penduduk dengan persentase usia produktif yang besar. Muncul kekhawatiran, ledakan penduduk tidak dibarengi kualitas manusianya yang mumpuni. Oleh karena itu,
peran guru pada masa sekarang sangat vital dalam menjamin kualitas penduduk berusia produktif, setidaknya untuk menghadapi bonus demografi kisaran tahun 2035.
BACA JUGA:
Bedasarkan data Badan Pusat Statistik, yang diterbitkan dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, persentase penduduk berusia produktif di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2010, total penduduk Indonesia adalah 238,5 juta jiwa. Terdiri dari 28,6% usia 0-14 tahun, 66,5% usia produktif 15-64 tahun, dan 5% usia lanjut 65 tahun ke atas. Sementara pada 2035 nanti,
penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 305,65 juta jiwa. Komposisi penduduk usia 0-14 tahun turun menjadi 21,5%, usia produktif 15-65 tahun naik menjadi 67,9%, dan usia 65 tahun ke atas menjadi 10,6%.
Di sisi lain, secara keseluruhan jumlah penduduk bumi juga terus bertambah. Pada 2006 saja, jumlahnya sudah melampaui angka 6 miliar. "Padahal penduduk dunia itu kan idealnya 4 miliar. Dari sana, berarti akan terjadi persaingan ketat. Generasi kita akan kalah kalau tidak disiapkan," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pangandaran, Saprudin usai Seminar Akbar Pendidikan di Lapangan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu 14 Desember 2016.
Jika kinerja para guru masa sekarang bisa dimaksimalkan, bonus demografi pada 2035 justru bisa menjadi modal untuk mempercepat pembangunan bangsa, karena generasi yang hidup saat itu adalah generasi unggul. Lebih dari itu, kata dia, wacana pembentukan generasi emas Indonesia tahun 2045 diyakini bisa menjadi kenyataan.
Meski demikian, ujar Saprudin, persiapan kalangan guru untuk mencetak generasi unggul puluhan tahun mendatang, juga harus didukung dengan iklim pendidikan yang kondusif. Terdapat tiga pihak yang bertanggungjawab menciptakan kondusivitas pendidikan. Ketiganya adalah keluarga, pemerintah, dan lingkungan masyarakat.
Kondusivitas pendidikan ini yang sekarang sulit dibentuk. Pasalnya di tengah masyarakat pun, muncul disorientasi nilai sosial. Gaya hidup materialis dan hedonis merebak dan mempengaruhi sikap anak-anak peserta didik.
"Kondisi demikian akan menghasilkan generasi yang cuma bisa duduk dan bersedih karena kalah bersaing. Yang paling dikhawatirkan, generasi kita malah jadi tamu di rumah sendiri. Sekarang saja perusahaan-perusahaan besar di Indonesia sudah bukan berbendera merah putih lagi, itu satu indikator generasi kita kalah," ucap dia.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Suwarma Al Muchtar mengungkapkan, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan dan pembangunan. Terkait kualitas pendidikan, Suwarna menyodorkan konsep "pembangunan pendidikan berbasis kearifan lokal dalam membangun jati diri bangsa". Nilai-nilai agama dan kearifan lokal, menurutnya, justru menjadi modal berharga untuk keberhasilan pendidikan di Indonesia.
Pasalnya, dunia pendidikan di tanah air akan lemah dengan sejumlah sebab. Beberapa di antara sebab tersebut adalah saat pendidikan diselenggarakan dengan lepas dari nilai keimanan dan ketakwaan, kearifan lokal, serta pemikiran pancasila dan tujuan bernegara.
"Kelemahan pendidikan juga akan terjadi jika pendidikan lebih menekankaan pada kemampuan akal pikiran dari pada nilai dan keimanan, lebih menekankan pada hasil dari pada proses pembelajaran, serta jika berorientasi pada modernisasi, rasionalisme, dan liberalism," ungkap dia dalam materi pemaparan di seminar tersebut.Sumber:http://www.pikiran-rakyat.com/
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih.
Indonesia dihadapkan dengan fenomena bonus demografi, yakni penambahan signifikan jumlah penduduk dengan persentase usia produktif yang besar. Muncul kekhawatiran, ledakan penduduk tidak dibarengi kualitas manusianya yang mumpuni. Oleh karena itu,
peran guru pada masa sekarang sangat vital dalam menjamin kualitas penduduk berusia produktif, setidaknya untuk menghadapi bonus demografi kisaran tahun 2035.
MENPAN RB.....!!!! MERUBAH JABATAN FUNGISONAL UMUM BAGI PNS DAN GURU,DAN DIGANTI DENGAN JABATAN PELAKSANA/NOMENKLATUR JABATAN ? SILAHKAN DIBACA SEMOGA BISA DIPAHAMI
ALHAMDULILLAH... !!! KABAR YANG SANGAT MENGGEMBIRAKAN BAGI IBU BAPAK GURU HONORER , SUDAH SEKIAN LAMA DITUNGGU DAN DINANTI AKHIRNYA DATANG JUGA,KARENA MULAI BESOK PAGI ATAU SELAMBATNYA TANGGAL 23/12/2016 HONOR GURU DIBAYARKAN OLEH PEMKAB.,SEMOGA BERKAH DAN BERMANFAAT.
Bedasarkan data Badan Pusat Statistik, yang diterbitkan dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, persentase penduduk berusia produktif di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2010, total penduduk Indonesia adalah 238,5 juta jiwa. Terdiri dari 28,6% usia 0-14 tahun, 66,5% usia produktif 15-64 tahun, dan 5% usia lanjut 65 tahun ke atas. Sementara pada 2035 nanti,
penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 305,65 juta jiwa. Komposisi penduduk usia 0-14 tahun turun menjadi 21,5%, usia produktif 15-65 tahun naik menjadi 67,9%, dan usia 65 tahun ke atas menjadi 10,6%.
Di sisi lain, secara keseluruhan jumlah penduduk bumi juga terus bertambah. Pada 2006 saja, jumlahnya sudah melampaui angka 6 miliar. "Padahal penduduk dunia itu kan idealnya 4 miliar. Dari sana, berarti akan terjadi persaingan ketat. Generasi kita akan kalah kalau tidak disiapkan," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pangandaran, Saprudin usai Seminar Akbar Pendidikan di Lapangan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu 14 Desember 2016.
Jika kinerja para guru masa sekarang bisa dimaksimalkan, bonus demografi pada 2035 justru bisa menjadi modal untuk mempercepat pembangunan bangsa, karena generasi yang hidup saat itu adalah generasi unggul. Lebih dari itu, kata dia, wacana pembentukan generasi emas Indonesia tahun 2045 diyakini bisa menjadi kenyataan.
Meski demikian, ujar Saprudin, persiapan kalangan guru untuk mencetak generasi unggul puluhan tahun mendatang, juga harus didukung dengan iklim pendidikan yang kondusif. Terdapat tiga pihak yang bertanggungjawab menciptakan kondusivitas pendidikan. Ketiganya adalah keluarga, pemerintah, dan lingkungan masyarakat.
Kondusivitas pendidikan ini yang sekarang sulit dibentuk. Pasalnya di tengah masyarakat pun, muncul disorientasi nilai sosial. Gaya hidup materialis dan hedonis merebak dan mempengaruhi sikap anak-anak peserta didik.
"Kondisi demikian akan menghasilkan generasi yang cuma bisa duduk dan bersedih karena kalah bersaing. Yang paling dikhawatirkan, generasi kita malah jadi tamu di rumah sendiri. Sekarang saja perusahaan-perusahaan besar di Indonesia sudah bukan berbendera merah putih lagi, itu satu indikator generasi kita kalah," ucap dia.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Suwarma Al Muchtar mengungkapkan, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan dan pembangunan. Terkait kualitas pendidikan, Suwarna menyodorkan konsep "pembangunan pendidikan berbasis kearifan lokal dalam membangun jati diri bangsa". Nilai-nilai agama dan kearifan lokal, menurutnya, justru menjadi modal berharga untuk keberhasilan pendidikan di Indonesia.
Pasalnya, dunia pendidikan di tanah air akan lemah dengan sejumlah sebab. Beberapa di antara sebab tersebut adalah saat pendidikan diselenggarakan dengan lepas dari nilai keimanan dan ketakwaan, kearifan lokal, serta pemikiran pancasila dan tujuan bernegara.
"Kelemahan pendidikan juga akan terjadi jika pendidikan lebih menekankaan pada kemampuan akal pikiran dari pada nilai dan keimanan, lebih menekankan pada hasil dari pada proses pembelajaran, serta jika berorientasi pada modernisasi, rasionalisme, dan liberalism," ungkap dia dalam materi pemaparan di seminar tersebut.Sumber:http://www.pikiran-rakyat.com/
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih.
0 Response to "SIAP- SIAP PEMERINTAH MEMPERSIAKAN GURU UNTUK MENGHADAPI TUNJANGAN DAN BONUS DEMOGRAFI,PASALNYA PENDIDIKAN DI INDONESIA SEKARANG INI SULIT DIBENTUK,SILAHKAN BACA DAN APA YANG DIMAKSUD? BONUS DEMOGRAFI:"
Posting Komentar