Selamat malam rekan rekan guru berikut ada kabar gembira untuk guru aga , kabar apa itu, mari kita simak info selengkapnya .
Jakarta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk menggaji ratusan guru lima agama yang diakui pemerintah terhitung mulai Desember 2016. Anggaran ini berasal dari pengalihan alokasi subsidi untuk SMA yang pada 2017 sudah ditangani oleh Pemprov.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam pertemuan dengan para tokoh lintas agama, Senin (10/10).
"Anggaran untuk guru agama kami siapkan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per bulan untuk satu guru. Dana itu berasal dari pengalihan subsidi untuk SMA, karena kan mulai 2017 SMA ditangani oleh Pemprov. Dana Pemkab kita alihkan untuk guru mengaji," kata Dedi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/10).
Kang Dedi, sapaan Dedi Mulyadi memaparkan, kepada guru mengaji agama Islam, terdapat tugas khusus yang harus diemban. Selain mengajarkan cara membaca Alquran, para guru mengaji ini juga dituntut untuk mengajarkan cara membaca kitab kuning sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan.
BACA JUGA:
"Anak-anak Purwakarta harus bisa membaca kitab juga baca tulis Alquran. Kalau belum bisa ya harus belajar setiap hari," katanya.
Sementara para pelajar Purwakarta nonmuslim, Dedi menjamin tetap mendapat haknya untuk mendapatkan pendidikan agama. Hal ini lantaran kebijakan tersebut tidak hanya mencakup pelajar muslim saja. Pemkab Purwakarta berencana menempatkan satu guru mengaji agama Islam untuk setiap sekolah. Sementara bagi siswa nonmuslim akan dikumpulkan di satu sekolah dengan didampingi satu guru agama berdasarkan agama yang dianut oleh pelajar tersebut.
"Kalau sekolah yang mayoritas pelajarnya beragama Islam itu kami tempatkan satu guru mengaji. Untuk nonmuslim nanti didata oleh wali kelasnya kemudian kita ajarkan juga pendidikan berdasarkan agama yang dianut, sehingga semua siswa mendapatkan haknya," jelasnya.
Bupati yang sehari-hari mengenakan pangsi dan iket khas Sunda ini menambahkan, keberadaan para guru dan pengkaji agama yang ditempatkan di sekolah ini tidak akan mengganggu aktifitas pendidikan pelajaran agama yang ada dalam kurikulum. Menurutnya, pelajaran agama akan berjalan seperti biasa sesuai dengan kaidah dalam kurikulum yang sudah ditetapkan.
"Jadi beda. Guru agama yang sudah berjalan silakan saja berjalan sesuai kurikulum pemerintah. Sedangkan guru ngaji yang kami gaji fokus ke pendalaman agama secara intensif. Istilahnya ngaji secara kultural," paparnya.
Di Purwakarta saat ini terdapat sekitar 582 guru dan pengkaji agama yang terdiri dari 551 guru Islam, 25 guru Katholik dan Protestan, serta tiga guru Hindu dan tiga guru Budha. Para guru ini akan diseleksi oleh tim yang nantinya dibentuk Pemkab Purwakarta.
Sumber : (http://www.metronews.click/)
Demikian informasi yang dapat kami bagikan ke rekan rekan semoga ada manfaatnya, dan kesejahteraan semua guru terjamin , amin ya robbal alamin .
Jakarta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk menggaji ratusan guru lima agama yang diakui pemerintah terhitung mulai Desember 2016. Anggaran ini berasal dari pengalihan alokasi subsidi untuk SMA yang pada 2017 sudah ditangani oleh Pemprov.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam pertemuan dengan para tokoh lintas agama, Senin (10/10).
"Anggaran untuk guru agama kami siapkan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per bulan untuk satu guru. Dana itu berasal dari pengalihan subsidi untuk SMA, karena kan mulai 2017 SMA ditangani oleh Pemprov. Dana Pemkab kita alihkan untuk guru mengaji," kata Dedi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/10).
Kang Dedi, sapaan Dedi Mulyadi memaparkan, kepada guru mengaji agama Islam, terdapat tugas khusus yang harus diemban. Selain mengajarkan cara membaca Alquran, para guru mengaji ini juga dituntut untuk mengajarkan cara membaca kitab kuning sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan.
BACA JUGA:
Puisi Haru Guru Honorer Yang Berjudul "Penantian Yang Terbawa M4ti" Bikin Netes Air Mata
MENPAN RB:SEBANYAK 439 RIBU TENAGA HONRER K2 TAK LOLOS JADI PNS BERIKUT INFONYA:
"Anak-anak Purwakarta harus bisa membaca kitab juga baca tulis Alquran. Kalau belum bisa ya harus belajar setiap hari," katanya.
Sementara para pelajar Purwakarta nonmuslim, Dedi menjamin tetap mendapat haknya untuk mendapatkan pendidikan agama. Hal ini lantaran kebijakan tersebut tidak hanya mencakup pelajar muslim saja. Pemkab Purwakarta berencana menempatkan satu guru mengaji agama Islam untuk setiap sekolah. Sementara bagi siswa nonmuslim akan dikumpulkan di satu sekolah dengan didampingi satu guru agama berdasarkan agama yang dianut oleh pelajar tersebut.
"Kalau sekolah yang mayoritas pelajarnya beragama Islam itu kami tempatkan satu guru mengaji. Untuk nonmuslim nanti didata oleh wali kelasnya kemudian kita ajarkan juga pendidikan berdasarkan agama yang dianut, sehingga semua siswa mendapatkan haknya," jelasnya.
Bupati yang sehari-hari mengenakan pangsi dan iket khas Sunda ini menambahkan, keberadaan para guru dan pengkaji agama yang ditempatkan di sekolah ini tidak akan mengganggu aktifitas pendidikan pelajaran agama yang ada dalam kurikulum. Menurutnya, pelajaran agama akan berjalan seperti biasa sesuai dengan kaidah dalam kurikulum yang sudah ditetapkan.
"Jadi beda. Guru agama yang sudah berjalan silakan saja berjalan sesuai kurikulum pemerintah. Sedangkan guru ngaji yang kami gaji fokus ke pendalaman agama secara intensif. Istilahnya ngaji secara kultural," paparnya.
Di Purwakarta saat ini terdapat sekitar 582 guru dan pengkaji agama yang terdiri dari 551 guru Islam, 25 guru Katholik dan Protestan, serta tiga guru Hindu dan tiga guru Budha. Para guru ini akan diseleksi oleh tim yang nantinya dibentuk Pemkab Purwakarta.
Sumber : (http://www.metronews.click/)
Demikian informasi yang dapat kami bagikan ke rekan rekan semoga ada manfaatnya, dan kesejahteraan semua guru terjamin , amin ya robbal alamin .
0 Response to "Alhamdulillah Alokasi Dana 10 Miliar Untuk Guru Agama Berikut ulasanya :"
Posting Komentar