Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Pagi Menjelang siang....!!!!!
Berita terkini seputar perkembangan dunia pendidikan dan profesi keguruan kembali kami perbaharui dan kami bagikan secara teraktual kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan yang berada dalam lingkungan pendidikan tanah air.
Mutu yang kurang mendapat perhatian juga dilihat oleh Pakar Pendidikan, Prof Arief Rachman. Ia menuturkan, ada empat hal yang perlu diperhatikan pemerintah.
Pertama, mutu, karena pendidikan Indonesia masih bermasalah pada peningkatan mutu, terutama tentang pemerataan mutu seluruh Tanah Air. Pasalnya, masih terjadi perbedaan mutu guru di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) dengan daerah perkotaan, khususnya Pulau Jawa, sehingga harus dilakukan solusi untuk pemerataan.
Baca juga
Kedua, fasilitas yang juga masih belum merata. Banyak sekolah-sekolah di daerah 3T yang tidak memiliki laboratorium dan perpustakaan.
Ketiga, keuangan. Banyak daerah yang masih belum menganggarkan APBD sebesar 20% untuk pendidikan. Padahal berdasarkan Undang-Undang, pemerintah daerah wajib meningkatkan mutu pendidikan.
Keempat, belum ada kolaborasi. Seharusnya pihak swasta dan pemerintah berkolaborasi untuk pembangunan mutu pendidikan. Pasalnya, masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab bersama.
Selanjutnya, untuk guru, Arief mengharapkan, pendidikan tinggi mengubah skema penerimaan calon guru. Pasalnya, kemunduran mutu pendidikan terjadi karena banyak yang menjadi guru bukan sebagai profesi, tetapi untuk mencari uang atau karena tidak ada pilihan.
“Pendidikan ini tulang punggung pembangunan bangsa, jadi harus diperhatikan serius. Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) harus mengubah skema perekrutan karena animo siswa menjadi guru sangat rendah. Pemerintah juga harus memberikan insentif dan kesejahteraan guru. Sehingga anak-anak berbakat dan berprestasi cita-citanya tidak hanya jadi dokter saja tapi mau jadi guru,” ujarnya.
(Sumber :http://www.sinarberita.com/ )
Demikian berita seputar profesi guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
Selamat Pagi Menjelang siang....!!!!!
Berita terkini seputar perkembangan dunia pendidikan dan profesi keguruan kembali kami perbaharui dan kami bagikan secara teraktual kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan yang berada dalam lingkungan pendidikan tanah air.
Mutu yang kurang mendapat perhatian juga dilihat oleh Pakar Pendidikan, Prof Arief Rachman. Ia menuturkan, ada empat hal yang perlu diperhatikan pemerintah.
Pertama, mutu, karena pendidikan Indonesia masih bermasalah pada peningkatan mutu, terutama tentang pemerataan mutu seluruh Tanah Air. Pasalnya, masih terjadi perbedaan mutu guru di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) dengan daerah perkotaan, khususnya Pulau Jawa, sehingga harus dilakukan solusi untuk pemerataan.
Baca juga
DUNIA PENDIDIKAN SAAT INI MEMANG MENJADI SOROTAN DAN TONTONAN PUBLIK SEMENJAK GURU DALIHKAN KE PROVINSI,MULAI 1 JANUARI 2017 RESMI GURU HONORER DIGAJI DANA BOSNAS DAN BOSDAS,BAGAIMANA PENDAPAT IBU BAPAK ADILKAH DAN PEMBERIAN INSENTIF TUNJANGAN DARI DANA ITU JUGA:
Kedua, fasilitas yang juga masih belum merata. Banyak sekolah-sekolah di daerah 3T yang tidak memiliki laboratorium dan perpustakaan.
Ketiga, keuangan. Banyak daerah yang masih belum menganggarkan APBD sebesar 20% untuk pendidikan. Padahal berdasarkan Undang-Undang, pemerintah daerah wajib meningkatkan mutu pendidikan.
Keempat, belum ada kolaborasi. Seharusnya pihak swasta dan pemerintah berkolaborasi untuk pembangunan mutu pendidikan. Pasalnya, masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab bersama.
Selanjutnya, untuk guru, Arief mengharapkan, pendidikan tinggi mengubah skema penerimaan calon guru. Pasalnya, kemunduran mutu pendidikan terjadi karena banyak yang menjadi guru bukan sebagai profesi, tetapi untuk mencari uang atau karena tidak ada pilihan.
“Pendidikan ini tulang punggung pembangunan bangsa, jadi harus diperhatikan serius. Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) harus mengubah skema perekrutan karena animo siswa menjadi guru sangat rendah. Pemerintah juga harus memberikan insentif dan kesejahteraan guru. Sehingga anak-anak berbakat dan berprestasi cita-citanya tidak hanya jadi dokter saja tapi mau jadi guru,” ujarnya.
(Sumber :http://www.sinarberita.com/ )
Demikian berita seputar profesi guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
0 Response to "PAKAR.....!!!!! SETENGAH PENDUDUK DARI BANGSA INDONESIA,BANYAK YANG JADI GURU BUKAN SEBAGAI PROFESI TAPI HANYA MENCARI UANG SEMATA,SEDANGKAN ILMU HANYA MAYORITAS UNTUK MENJALANKAN RUTINITAS,BENARKAH SEPERTI ITU:"
Posting Komentar